Kapolres Sabu Raijua pimpin apel gelar pasukan Operasi Zebra Turangga 2022
Polres Sabu Raijua dan Jajarannya bersama Instansi terkait melaksanakan Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Kepolisian Zebra 2022, bertempat dilapangan Apel Polres Sabu Raijua, Senin (03/10/2022)
Berdasarkankan Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/706/IX/OPS.1.3/2022, tanggal 23 September 2022, tentang Operasi Zebra 2022, Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra 2022 diselenggarakan secara serentak diseluruh Wilayah Indonesia, tanggal 03 Oktober 2022
Polres Sabu Raijua Polda Nusa Tenggara Timur bersama instansi terkait melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra 2022 dengan sandi “Zebra Turangga-2022”
Adapun Personil Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Turangga 2022 yaitu, Satu SST Koramil 1604-08/Sabu Raijua, Empat SST Personil Polres Sabu Raijua, Satu SST Dinas Perhubungan Kabupaten Sabu Raijua, Satu SST SatPol PP Kabupaten Sabu Raijua.
Dalam Amanat dari Kapolda NTT yang dibacakan Kapolres Sabu Raijua AKBP Jakob Seubelan,S.H., mengatakan "Operasi Zebra Turangga 2022 untuk menciptakan Kondisi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas ditengah Pandemi Covid-19 selama 14 hari, dimulai dari tanggal 03 Oktober sampai 16 Oktober 2022."
"Operasi Zebra Turangga 2022 ini merupakan jenis Operasi Harkamtibmas yang mengedepankan kegiatan Preemtif, Preventif, dan Presuasif serta Humanis, dalam rangka meningkatkan kepatuhan dan disisplin masyarakat dalam berlalu lintas, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dimasa Pandemi Covid-19."
“Disamping itu target Operasi Zebra ini antara lain, pengemudi ranmor yang berhenti disembarang tempat, pengemudi ranmor melawan arus, para pengendara roda dua dan roda empat atau lebih, pengemudi ranmor dibawah umur (pelajar), kendaraan yang tidak. layak jalan, kelengkapan standar kendaraan dan surat-surat, termasuk SIM dan STNK”
Data kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas tahun 2021 tingkat Polda NTT, berdasarkan aplikasi Integrated Road Safety Management System (IRSMS) sebanyak 1.191 Kejadian, dengan korban meninggal dunia 375 orang, luka berat 429 orang, luka ringan 1.408 orang.
Pada tahun 2020 sebanyak 1.125 kejadian, terjadi kenaikan 6% Jumlah pelanggaran lalu lintas tahun 2021 sejumlah 11.316 pelanggaran, dibandingkan tahun 2020 sejumlah 37.154 pelanggaran terjadi penurunan 69%.