Rekonstruksi Kasus Penganiayaan yang Mengakibatkan Orang Meninggal di Desa Bodae Dilaksanakan dengan Lancar dan Aman

*Rekonstruksi Kasus Penganiayaan yang Mengakibatkan Orang Meninggal di Desa Bodae Dilaksanakan dengan Lancar dan Aman*
Jumat, tanggal 1 Agustus 2025, pukul 11.30 Wita, bertempat di Rumah Korban MEHA PIGA di Rt 008/Rw 005 Desa Bodae Kec. Sabu Timur, berlangsung kegiatan rekonstruksi kasus penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal. Kegiatan ini dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua IPTU DEFLORINTUS M. WEE, SH, dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kapolsek Sabu Timur, penasehat hukum tersangka, staf pidum Kejari Sabu Raijua, wartawan media online, dan Personel Pengamanan Samapta Polres dan Polsek Sabu Timur.
Kegiatan rekonstruksi ini dilaksanakan sebanyak 24 adegan, dimulai dari adegan pertama tersangka mengkonsumsi miras bersama saksi, hingga adegan terakhir saksi melihat korban yang tergeletak di tanah dan sudah meninggal dunia. Dalam proses rekonstruksi, saksi ORPA DIMA LAY tidak dapat melakukan reka ulang adegan dan digantikan dengan pemeran pengganti bernama HAKU LAPPA, sedangkan korban MEHA PIGA diperankan oleh anggota Polres Sabu Raijua BRIPDA MARLON KALE PIGA.
Kegiatan rekonstruksi ini berjalan lancar dan aman, dan setelah selesai, Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua melakukan apel konsolidasi untuk memastikan bahwa semua proses rekonstruksi telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sebelum kegiatan rekonstruksi, Bhabinkamtibmas Desa Bodae, Kanit Reskrim Polsek Sabu Timur, dan Kanit IK Polsek Sabu Timur melakukan pendekatan persuasif dengan keluarga dan memberikan pemahaman agar proses rekonstruksi dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak menimbulkan gangguan kamtibmas.
Dengan adanya kegiatan rekonstruksi ini, diharapkan dapat membantu proses penyidikan dan memperjelas kronologi kejadian sehingga dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarga. Polres Sabu Raijua akan terus berupaya untuk menyelesaikan kasus ini dengan profesional dan transparan.