Wakapolda NTT Pimpin Asistensi di Polres Alor, Soroti Disiplin Personel dan Pencegahan Konflik Horisontal

Wakapolda NTT Pimpin Asistensi di Polres Alor, Soroti Disiplin Personel dan Pencegahan Konflik Horisontal

Wakapolda NTT Pimpin Asistensi di Polres Alor, Soroti Disiplin Personel dan Pencegahan Konflik Horisontal

 

 

Dalam rangka pembinaan dan peningkatan kinerja kepolisian di wilayah, Wakapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen Pol Baskoro Tri Prabowo, S.I.K., M.H. memimpin kegiatan asistensi bersama personel Polres Alor, yang berlangsung di Aula Bhara Daksa Polres Alor, Sabtu (14/6/2025).

 

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kapolres Alor AKBP Nur Azhari, S.H. beserta jajaran. Sejumlah pejabat utama Polda NTT turut hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Irwasda Polda NTT Kombes Pol Murry Miranda, S.I.K., Dirintelkam Polda NTT Kombes Pol Surisman, S.I.K., M.H., Dirreskrimum Kombes Pol Patar M.H. Silalahi, S.I.K., Kabid Humas Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., Dirpolairud Kombes Pol Irwan Deffi Nasution, S.I.K., M.H., serta Auditor Kepolisian Madya Tk I Itwasda Polda NTT Kombes Pol FX Irwan Arianto, S.I.K., M.H.

 

Kegiatan dimulai dengan pemaparan situasi kamtibmas oleh Kapolres Alor, yang menggambarkan dinamika keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah tersebut.

Dalam arahannya, Wakapolda NTT menegaskan kepada seluruh personel untuk terus meningkatkan disiplin, integritas, dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas. Ia juga mengingatkan pentingnya memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan prinsip cepat, tepat, dan humanis.

 

“Saya tekankan, mulai hari ini tanggal 14 Juni hingga satu bulan ke depan, tidak boleh ada lagi kejadian konflik horisontal di wilayah hukum Polres Alor,” ujar Brigjen Pol Baskoro di hadapan peserta asistensi.

 

Sorotan juga disampaikan oleh Irwasda Polda NTT Kombes Pol Murry Miranda, yang menekankan pentingnya pemetaan wilayah rawan tawuran dan jalur masuk minuman keras (miras), karena berdasarkan laporan Kapolres Alor, hampir semua konflik horisontal berawal dari konsumsi miras.

 

“Personel Polres Alor harus melakukan mapping secara detail untuk mengetahui asal-usul miras yang memicu konflik. Ini penting untuk pencegahan jangka panjang,” tegasnya.

 

Arahan dan masukan juga disampaikan oleh para pejabat utama lainnya, seperti Dirreskrimum, Kabid Humas, Dirintelkam, Dirpolairud, serta Auditor Kepolisian Madya. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi, responsif terhadap situasi lapangan, serta penguatan peran Bhabinkamtibmas di tengah masyarakat.

 

Kegiatan ditutup dengan penegasan bahwa sinergi, profesionalisme, dan kehadiran anggota Polri yang humanis di lapangan merupakan kunci dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.